Kamis, 04 April 2013

Catatan Buat Yang Mau Tampil Cantik Tanpa Baju



Selamat siang kawan, 


Cantik…… apa yang terpikir dari kata itu, ternyata untuk menjadi cantik semua wanita selalu berlomba lomba untuk mengekspresikannya, lihat saja di Koran, televisi, di mall, di facebook, twitter,  wanita ingin selalu diperhatikan kecantikannya melalui media-media tersebut tapi itu menurut saya loh ga tau kalo menurut kawan yang disini. Bahkan ada yang rela menangis untuk mendapatkan kecantikan tersebut, ada yang rela operasi plastik, padahal biaya untuk operasi sendiri memakan banyak uang.  Bener ga kawan, saya baca di artikel-artikel internet biayanya mahal. Belum lagi di jalan nanti kepikiran sesuatu yang tidak mengenakkan, takut dokternya malpraktik lah, takut ga professional eh malah jadinya ga bener tuh, wajah mau cantik kok malah buntung he3x. ada gak ya yang tanpa biaya seperti itu untuk merubahnya? Loh ini buat saya atau buat wanita sih kok saya yang curhat, padahal saya ga mengalaminya sendiri. Ga papa deh ini juga kan menurut sudut pandang saya. 

Ada juga fashion-fashion terbaru sekarang di Indonesia yang condong ke Korea dengan K-popnya, Jepang dengan harajuku style, atau juga amerika eropa dengan style kebarat-baratannya. Banyak anak muda khususnya remaja (wanita) sekarang yang sering menggunakan baju atau celana seksi untuk mengundang perhatian banyak orang dan juga meyepetkan mata saya yang harus menahan pandangan untuk tidak memandangnya (maklum belum nikah coyy). Apakah dengan berpenampilan seperti itu  mereka sudah melupakan budaya ketimurannya yang cenderung berbusana sopan (tertutup), atau lupa dengan aturan agama (khususnya yang beragama islam yang diharuskan menutup auratnya). Lihat saja sekarang banyak  pelaku-pelaku kejahatan (kasus pemerkosaan) yang tertangkap polisi berawal dari seringnya melihat hal-hal seperti yang ada diatas tadi. Apakah kebudayaan yang diimpor dari barat ini merubah sudut pandang orang indonesia, umumnya terutama bagi orangtua yang mempunyai anak-anak yang beranjak remaja hendaknya perhatikanlah pergaulan mereka, berilah mereka ilmu agama untuk membentenginya (berusaha religious). Berilah rapor merah kepada anda (khususnya orangtua), saya pribadi, dan bagi yang belum bisa memberi peringatan kepada mereka-mereka. Kalau sudah berhasil baru dijadikan hitam nilai rapor tadi. Sekian dulu ya masih tetep puyeng nih buat artikel sependek ini.

 ditulis di office, Kamis 23 Jumadal ula 1434H / 4 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar