Selamat siang kawan,
Cantik…… apa yang
terpikir dari kata itu, ternyata untuk menjadi cantik semua wanita selalu
berlomba lomba untuk mengekspresikannya, lihat saja di Koran, televisi, di mall,
di facebook, twitter, wanita ingin
selalu diperhatikan kecantikannya melalui media-media tersebut tapi itu menurut
saya loh ga tau kalo menurut kawan yang disini. Bahkan ada yang rela menangis untuk mendapatkan kecantikan
tersebut, ada yang rela operasi plastik, padahal biaya untuk operasi sendiri memakan
banyak uang. Bener ga kawan, saya baca
di artikel-artikel internet biayanya mahal. Belum lagi di jalan nanti kepikiran sesuatu yang tidak mengenakkan,
takut dokternya malpraktik lah, takut ga professional eh malah jadinya ga bener
tuh, wajah mau cantik kok malah buntung he3x. ada gak ya yang tanpa biaya seperti itu untuk merubahnya? Loh ini
buat saya atau buat wanita sih kok saya yang curhat, padahal saya ga
mengalaminya sendiri. Ga papa deh ini juga kan menurut sudut pandang saya.
Ada juga fashion-fashion terbaru sekarang di
Indonesia yang condong ke Korea dengan K-popnya, Jepang dengan harajuku style,
atau juga amerika eropa dengan style kebarat-baratannya. Banyak anak muda
khususnya remaja (wanita) sekarang yang sering menggunakan baju atau celana
seksi untuk mengundang perhatian banyak orang dan juga meyepetkan mata saya
yang harus menahan pandangan untuk tidak memandangnya (maklum belum nikah coyy).
Apakah dengan berpenampilan seperti itu mereka sudah melupakan budaya ketimurannya
yang cenderung berbusana sopan (tertutup), atau lupa dengan aturan agama
(khususnya yang beragama islam yang diharuskan menutup auratnya). Lihat saja
sekarang banyak pelaku-pelaku kejahatan (kasus
pemerkosaan) yang tertangkap polisi berawal dari seringnya melihat hal-hal seperti
yang ada diatas tadi. Apakah kebudayaan yang diimpor dari barat ini merubah sudut
pandang orang indonesia, umumnya terutama bagi orangtua yang mempunyai
anak-anak yang beranjak remaja hendaknya perhatikanlah pergaulan mereka,
berilah mereka ilmu agama untuk membentenginya (berusaha religious). Berilah rapor merah
kepada anda (khususnya orangtua), saya pribadi, dan bagi yang belum bisa
memberi peringatan kepada mereka-mereka. Kalau sudah berhasil baru dijadikan
hitam nilai rapor tadi. Sekian dulu ya masih tetep puyeng nih buat artikel
sependek ini.
ditulis di office, Kamis 23 Jumadal ula 1434H / 4 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar